Forum Lingkar Pena Purwakarta

dengan menulis, kami berkarya

Ketika Asaku seindah Pelangi

Normal
0

false
false
false

EN-US
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}

Hai.. aku Maha’, ini adalah nama pendek dari nama panjang ku. Hehehe. Senang rasanya bisa mengikuti agenda ini. Sudah lama aku tidak menuliskan coretan pada diaryku. Senang juga rasanya bisa berbagi cerita yang, yah mungkin cukup membosankan. Namun memang inilah kisah dan impianku.

Saat aku mulai menulis satu kata pada goresan kecil ini fikiran ku mulai melayang- layang. Menurutku menuliskan kisah masa depan lebih sulit untuk merencanakan nya, bahkan membayangkan nya. Namun kemudian ternyata dengan menulis nya ribuan semangat ku kembali hadir untuk menggapai impian- impian yang pernah aku rencanakan beberapa tahun silam saat pertama kali ku injak kan kaki ini di bangku Aliyah. Awalnya aku pernah ingin menjadi seorang guru besar, tapi aku tidak terlalu pandai untuk berdiri, dan menerangkan sebuah materi di depan umum. Lalu aku juga pernah berkeinginan menjadi penerjemah. Aku senang mempelajari bahasa inggris. Sampai- sampai dulu ku tuliskan nama profil di akun facebook ku dengan “smart translater”. Kemudian aku berandai- andai juga untuk menjadi seorang penulis. Aku suka dengan sastra. Aku suka dengan menulis, Tetapi, beberapa kali aku mengirimkan karangan- karangan ku ternyata masih belum di terima. Mungkin masih masuk di spam pada alamat tempat dimana aku mengirimkan naskah ku. Namun aku juga sering mengalami kesulitan untuk menulis sebuah essay, artikel, dan sejenisnya.

Higga suatu ketika aku membaca kisah seorang perempuan asal Indonesia di sebuah tabloid. Kisah nyata yang cukup pahit, karena perempuan tersebut menjadi korban atas jebakan sang mantan suami. Karena bertahan cukup lama di kota Alexandria, beberapa uasaha yang di rintis nya menjadi hangus. Begitu sulit nya hidup di negara orang. Sejak itu aku ingin sekali menjadi seorang yang bisa bekerja di kedutaan besar perwakilan Indonesia, kemudian bisa terjun langsung meninjau tenaga- tenaga kerja Indonesia di negara manapun.

Sekarang aku sudah memasuki semester ke dua di salah satu perguruan tinggi swasta di kota Jogja, Yogyakarta. Sangat terasa sekali terjalnya perjalanan menyelami dalamnya ilmu sang Kuasa. Sungguh tidak begitu mudah.

Berawal pada semester dua kelas tiga di Aliyah dulu, aku sudah mulai mendaftarkan diri di beberapa perguruan tinggi negeri di Jawa Timur. Melalui jalur- jalur beasiswa dari beberapa info yang aku tahu. Aku pernah mengikuti program Bidik Misi di perguruan tinggi UNAIR Surabaya, dan UNDIP Semarang. Aku juga pernah mengikuti program beasiswa Ponpes di IAIN Surabaya. Aku juga mengikuti tes SNMPTN, dan itu semua belum bisa ku raih. Mungkin terlalu tingginya grade yang aku pilih. Aku selalu mencoba mengambil sastra inggris, itu karena aku tidak terlalu mahir dalam menghitung. Pernah ibuk dan bapak berbeda berpendapat tentang pilihanku untuk mengambil jurusan. Beliau memintaku untuk mengambil pendidikan, tapi aku tetap mempertahankan untuk mengambil sastra Inggris. Sampai ahirnya ketika aku mengikuti tes SNMPTN di kota Gudeg aku berkenalan dengan seorang kakak tingkat asal Garut yang mengambil kampus di tempat ku belajar sekarang ini. Orang- orang biasa memanggil nya dengan teh Yelis. Awalnya aku mengenal teh Yelis sendiri dari mas Hilman, kakak tingkat yang sedang mengambil program TOEFL di Pare. Teh Yelis mengajak ku berkeliling di kampusnya. Ketika aku berhenti di salah satu gedung fakultas, aku melihat sebuah banner yang di pasang di depan kantor prodi pendidikan bahasa Inggris bertuliskan “Mau Ikutan PPL ke Australia?” Dari situ aku mulai tertarik untuk mendaftarkan di kampus tersebut. Apalagi ketika aku pulang ke rumah menunggu hasil pengumumuan tes SNMPTN yang belum lolos. Dengan niat yang kuat, mungkin bisa juga di bilang nekat aku kembali lagi ke Jogja pada awal ramadhan 2012 lalu. Padahal uang sakuku saat itu benar- benar dalam keadaan limit. Usai lulus sekolah aku sudah tidak pernah meminta uang saku dari ibuk, dan bapak. Aku belajar menabung dari hasil memberi privat beberapa anak tetanggaku. Dengan tabungan yang tidak seberapa itu aku berangkat kembali ke Jogja dan mendaftar di universitas tempat ku belajar sekarang ini.

Alhamdulillah aku di terima di fakultas pendidikan bahasa inggris. Masuk di universitas swasta memang cukup mahal. Pada awal masuk kampus ini aku meminjam uang prodi bahasa inggris. Meminta pada orang tua sudah tidak mungkin. Saatnya mereka berjuang untuk adik- adik ku. Sedikit cerita tentang kehidupanku, dulu bapak sangat bersemangat untuk menyekolahkan anak- anaknya. Namun ketika mbak sudah lulus dari kuliahnya Dia langsung meminta menikah. Mungkin orang tua memang tidak berharap anaknya harus membalas jas orang tua. Namun jika mbak bisa meringankan beban ibuk dan bapak yang masih harus menanggung aku dan kedua adikku itu cukup berarti. Bukannya aku memaksakan kehendak-Nya, namun dengan berusaha belajar disini aku hanya ingin menunjukkan bahwa aku ini bisa. Meski aku benar- benar merasakan begitu kesulitan disini.

Banyak harapan saat aku menuliskan kisah ku pada lembaran ini. Semoga aku bisa istiqomah di kampus ini. Bisa merubah semuanya, bisa menjadi kebanggan semuanya. Apalagi mengambil pendidikan bahasa inggris memang bukan impianku. Tapi setelah aku fikir- fikir mungkin dengan belajar aku bisa menjadi guru dan bisa menjadi seorang penerjemah. Mungkin juga aku bisa meneruskan impianku untuk menjadi seorang guru besar. Kemudian jika aku terus mengasah bakat kecilku sambil menikmati suasana kota Jogja aku bisa memperbaiki beberapa karangan- karangan ku. Sehingga aku bisa mewujud kan satu persatu keinginanku.

Menjadi dewasa itu sebuah pilihan, dan menjadi tua itu sudah terjadi setiap harinya. Jadi aku harus bersemangat untuk impianku. Where there is a will there is a way. Aku percaya akan sekenario sang Kuasa. Aku juga yakin sekenario Allah itu lebih indah.

Ehmm.. aku pernah mempunyai beberapa keinginan yang sudah ku tulis pada buku diary ku,

. aku ingin menerbitkan karangan ku dalam bentuk novel paling tidak antara 2013- 2014.

. aku ingin mengikuti PPL ke Australia paling tidak ketika aku sampai pada semester V nanti.

. aku ingin segera lulus dari kampus ini paling tidak antara tahun 2016- 2017.

Berharap juga beberapa beasiswa yang sudah aku ajukan bisa lolos, dan segera turun. Sampai ahirnya aku bisa menjadi perempuan yang berkarir. Mengabdikan diri pada suami. Mempunyai keluarga yang sakinah, dan terus berjuang di jalan- Nya.

Semoga apa yang aku impikan bisa ku raih sama halnya ketika aku memandang indahnya pelangi. Aku tahu badai pasti berlalu.

Sekian terimakasih.

 

Khanza Aliffia Dhie

Tinggalkan komentar »

Sekilas tentang Fiksi Mini

Normal
0

false
false
false

EN-US
X-NONE
X-NONE

MicrosoftInternetExplorer4

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}

What is the meaning of Flash fiction alias Flash fiksi alias Fiksi mini? Fiksi mini atau istilah kerennya biasa disebut Flash fiksi dibentuk oleh dua kata yaitu fiksi yang berarti cerita dan mini yang berarti pendek atau singkat. Jadi, fiksi mini berarti cerita yang singkat. Saking singkatnya Fiksi mini ini bisa saja hanya terdiri dari beberapa kalimat pendek saja.  Contoh:

Penjahat Berdasi

Ia mati dicekik dasinya sendiri.

Seringkas, sepadat, semenarik, sekilat dan setajam itulah sebuah Fiksi mini.

fiksi mini sesungguhnya punya jejak sejarah yang panjang. Artinya, tidak dimulai di tahun 1920, ketika Hemingway menulsikan fiksi mininya itu. Kita ingat fabel-fabel pendek yang ditulis Aesop (620-560 SM), adalah sebuah “kisah mini” yang penuh suspens dalam kependekannya. Kita bisa melihat pula kisah-kisah sufi dari Timur tengah, yang turunannya populer sampai sekarang dalam bentuk anekdot-anekdot semacam Narsuddin Hoja atau Abunawas. Kisan-kisan kebajikan zen di Tiongkok,  yang bahkan seringkali lebih menggungah ketimbang cerita panjang yang bertele-tele.

Di perancis, fiksi mini dikenal dengan nama nouvelles. Orang Jepang menyebut kisah-kisah mungil itu dengan nama “cerita setelapak tangan”, karena cerita itu akan cukup bila dituliskan di telepak tangan kita.  Ada juga yang mneyebutnya sebagai “cerita kartu pos” (postcard fiction), karena cerita itu juga cukup bila ditulis dalam kartu pos. Di Amerika, ia juga sering disebut fiksi kilat (flash fiction), dan ada yang menyebutnya sebagai sudden fiction atau micro fiction. Bahkan, seperti diperkenalkan Sean Borgstrom, kita bisa menyebutnya sebagai nanofiction. Apapun sebutannya, pada dasarnya merujuk pada satu bentuk tulisan yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Fiksi mini.

Fiksi mini memang terkungkung oleh beberapa batasan. Terutama batasan pada jumlah kata atau karakter. Sampai saat ini batasan pada jumlah karakter atau kata tersebut masih beragam. Ada yang mengatakan maksimal 100 kata, ada juga yang membatasi hanya 50 kata. Tetapi biasanya fiksi mini memang tidak lebih dari 300 kata atau lebih pendek dari cerpen. Namun, dalam keterbatasan tersebut, fiksi mini justru memberikan ruang imajinasi yang sangat luas bagi pembaca.

Fiksimini bukan sekedar menulis cerita dalam kalimat pendek. tetapi ia adalah sebuah pergulatan untuk menemukan plastisitas kisah, yang membuat fiksimini itu memberi kita ruang imajinasi yang luas. Kisah itu sendiri boleh “sekelebat”, tetapi ia merangsang kita, sebagai pembaca, untuk berimajinasi dan mengembangkan kemungkinan-kemungkinan tafsir. Kelebatan kisah itu, menjadi semacam rangsangan bagi pembaca untuk menafsir memecahkan teka-teka di dalamnya.

Sembari mengutip Cortazar, Hasif Amini pernah menyebut,  bila  novel adalah pertandingan tinju dua belas ronde, maka cerpen ibarat pertandingan tinju yang berakhir dengan KO atau TKO – mungkin di rondo ke empat atau ronde ke enam.. Maka, fiksi mini ibarat pukulan telak yang langsung membuat lawan terjengkang pada kesempatan pertama. Atau, bayangkanlah sebuah ruang tunggu, begitu Amini melukiskan. Novel ibarat kita tengah berbincang-bincang secara panjang dengan seseorang yang kita jumpai di ruang tunggu. Kita jadi merasa mengenal atau mengetahui keseluruhan kisah hidup orang itu. Cerpen menjadi seperti perbincangan singkat dengan seseorang di ruang tunggu, dan kita merasa “hanya”  mengetahui satu bagian dari kisah hidup orang itu. Maka, fiksi mini, adalah seseorang yang tiba-tiba saja datang, lalu berkata sepatah dua patah kata, atau sekalimat, yang membuat kita terperangah. Dan orang itu, mendadak sudah menghilang begitu saja. Meninggalkan kita yang hanya terbelalak, digoda sejuta tanya, dan terus-menerus memikirkan apa yang tadi barusan dikatakan orang itu? Begitu efek fiksi mini. Ia seperti satu tamparan yang membuat kita kaget terbelalak.

Memang agak sulit menjabarkan fiksi mini ini, Yang jelas, fiksi mini tidak sama dengan cerpen atau puisi, tetapi ia bisa saja menyerupai cerpen atau puisi. Sebab, yang dinamakan fiksi itu bersifat naratif. Tentu ada penokohan, alur dan konflik yang terjadi. Tetapi, dalam kasus fiksi mini, semua unsur itu diolah sedemikian rupa sehingga yang paling mendominasi adalah unsur imajinasi yang ada dalam cerita tersebut. point penting yang juga menentukan keberhasilan sebuah fiksi mini adalah ‘twist’ atau ‘ledakan’ yang terjadi di dalamnya (biasanya di akhir cerita).

Bagaimana meramu sebuah fiksi mini denagn baik? Rahasianya terletak pada pemetaan.

1.        Tentukan ide

2.        Buat kalimat inti

3.        Buat kalimat inti untuk setiap babak (jika fikmin ini lebih dari satu paragraph)

4.        Tulis naskah awal

5.        Edit dengan kejam: buang narasi atau kalimat yang tidak berkontribusi memajukan cerita, ganti kalimat atau kata2 umum dengan sinonim yang tepat, buang kalimat yang berfungsi menerangkan, pakai kalimat aktif, buang kalimat mubazir yang mengikuti dialog.

6.        Edit sekali lagi. Cek apakah sudah memenuhi batasan jumlah kata/karakter fiksi mini yang diinginkan atau belum. Jika belum, pangkas lagi.

7.        Tentukan judul.

 

 

 

sumber:

– FIKSI MINI: MENYULING CERITA, MENYULING DUNIA

http://www.redcarra.com/fiksimini-addicted/

http://menuliskarya.blogspot.com/2013/04/apa-itu-fiksimini.html

Tinggalkan komentar »

The Anger

blog.muddle-code.de

blog.muddle-code.de

Cerpen Karya Devita

Kehidupan merayap masuk memenuhi seluruh ruang yang ada. Fatamorgana yang orang sebut sebagai kesadaran, perlahan mulai menguasai apa yang tersisa. Awalnya aku tidak sadar atas apa yang bisa diakibatkan karena memperoleh lagi kesadaran. Tetapi setelah akal sehat mulai bekerja, saat itulah aku menyadarinya.

Sial. Tekanan itu datang lagi.

Tekanan yang bisa membuatku meringkuk, memeluk lutut sendiri saking menyerahnya aku terhadap kehancuran yang terhampar luas di depan mata. Tidak ada ujung. Tidak ada akhir dari semua keadaan buruk ini. Read the rest of this entry »

Tinggalkan komentar »

Berburu “Perhiasan Dunia”

jadi gimana ya caranya berburu perabotan dunia yang begitu menawan, sementara di kiri-kanan persimpangan jalan banyak rambu-rambu yang jauh dari kata syar’i?

O. Solihin

  gaulislamedisi 245/tahun ke-5 (12 Sya’ban 1433 H/ 2 Juli 2012)

 

Banyak orang merasa senang mendapatkan perhiasan. Saya senang, kamu juga senang, semua orang pasti senang kalo dapetin segala pernik perhiasan dunia yang diinginkan: laptop, jam tangan keren, smartphone, motor, mobil, rumah dan berbagai jenis lainnya. Saya senang, kamu juga senang, semua orang pasti senang kalo dapetin prestasi mentereng yang tentu saja ini juga bagian dan pernik perhiasan dunia: juara satu di kelas, juara umum di sekolah, dapetin nilai UN tertinggi se-Indonesia. Termasuk dalam hal ini, ada juga orang merasa senang jika mendapatkan pernik perhiasan dunia, yang kadang sebenarnya mendekati semu jika pun didapatkan. Misalnya jadi negara terbaik di ajang kompetisi sepak bola, seperti yang dirasakan Spanyol saat ini. Spanyol menyingkirkan Italia di final Euro 2012 dengan skor telak 4 gol tanpa balas. Para pemain Spanyol bahagia, Vicente del Bosque juga gembira sebagai pelatihnya, rakyat Spanyol suka-cita berpesta, para…

Lihat pos aslinya 2.002 kata lagi

Tinggalkan komentar »

Talkshow Kepenulisan @ UPI

Catetan Event:

19 Juni 2012

Gambar

Salam Pena!!! Sobat pena kembali berjumpa dengan saya, sang kuncen FLP Purwakarta. He. He. Kali ini penulis hendak menyajikan report talkshow kepenulisan ilmiah serta populer yang dihelat oleh Tutorial dan Binder UPI Kampus Purwakarta hasil gawe bareng dengan penerbit Mizan. Di acara yang memakan waktu hingga dua jam ini, berbagai seluk beluk dunia kepenulisan dikuliti oleh sang narasumber. Read the rest of this entry »

Tinggalkan komentar »

Kisah Kasih Di Sekolah

Menggali Ide:

23 Juni 2012

Salam Pena!!! Sobat pena, menulis adalah proses berbagi. Apa yang sobat bagikan, asal muasalnya bisa berasal dari pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain. Tentunya sebelum beraksi menuliskan pengalaman demi pengalaman yang sudah lama berlalu, terkadang kita harus kembali memutar otak, memerasnya hingga menghasilkan saripati ide yang dirasa cocok untuk dituliskan. “Hmmmm, tapi acapkali kita bingung hendak memulai darimana?” Mungkin karena terlalu banyak ide ya sob? Atau bingung hendak mengambil ide yang mana. Stop!!! Berhenti sebentar, tarik nafas, hembuskan, ulangi tiga kali. (lho kayak mau melahirkan saja ya? He. He.) Cermati yang satu ini, nah mungkin saja tulisan kali ini, sedikit banyak bisa memberi pencerahan tuk memulai menulis. Lantas bagaimana jika kita kembali ke masa sekolah, dan mulai menceritakan berbagai episode yang terjadi kala itu. Alias “Back to School.”

…. Read the rest of this entry »

2 Komentar »

Tadarus Buku di Hari Buku Sedunia

Catetan Event:

23 April 2012

Gambar

Salam Pena!!! Sobat pena gimana kabarnya? Moga tetap semangat, selalu happy dan pastinya makin Allah sayangi. Aamiiin Ya Rabb. Nah beberapa waktu kebelakang, tepatnya senin 23 April 2012, FLP Purwakarta yang lagi-lagi bekerjasama dengan Tutorial UPI Kampus Purwakarta kembali punya gawe. Biasanya kan kalo siang hari itu enaknya selonjoran, tiduran, santai-santai, atau melamun ria, nah kalo yang ini agak beti, alias beda tipis. Meskipun masih dalam suasana santai walau gak berselonjor ria, siang kali itu ada hal yang sedikit (penginnya sech banyak, he) bermanfaat. Kita mengadakan acara tadarus buku lho. “Tadarus buku?” “What the heck?” “Bukannya kalo tadarus itu baca Qur’an ya?” “Kok ini malah baca buku?“ eits bentar-bentar, keep calm down. Cekidot di bawah. Read the rest of this entry »

Tinggalkan komentar »

Festival Membaca & Menulis 2012 @Milad FLP ke-15

Catetan Event:

26 Februari 2012

Gambar            Salam Pena!!! ‘Luar biasa!’ Itu ungkapan kekaguman penulis atas pencapaian Forum Lingkar Pena, yang tempo hari menginjak usia 15 tahun. Untuk ukuran sebuah komunitas, kurun waktu yang telah dilalui itu tidaklah singkat, tak pula terlampau lama. 15 tahun sudah FLP berkarya di bidang literasi, dan mengharu biru dunia penerbitan. Semoga tetap istiqomah menapaki jalan dakwah dengan tinta dan melahirkan karya demi karya yang mampu mencerahkan bangsa ini. Aamiiin ya Rabb.

Taufiq Ismail pernah berseloroh: “Forum Lingkar Pena adalah Hadiah Tuhan untuk Indonesia.” Bahkan media massa Tempo menyebut FLP sebagai ‘Pabrik Penulis Cerita.’ Entah apa itu alasannya, semua punya alasan tersendiri yang mungkin berbeda persepsinya dengan kita. Penulis (mencoba) ikut angkat bicara tentang hal itu, Read the rest of this entry »

Tinggalkan komentar »

FLP Purwakarta dalam Lensa

Akhi Salim lagi beraksi

 

Trio Kwek-kwek

 

Ngerumpi ria bareng Mbak Dee

 

 

 

 

 

Tinggalkan komentar »

Silaturahim Pengurus FLP Wilayah Jabar ke Purwakarta

Pada pertemuan rutin FLP Pwk hari minggu ini ada sesuatu yang berbeda lho. Kita kedatangan tamu istimewa dari FLP wilayah Jabar, yaitu Kang Yadi. Kali ini kang Yadi datang ke Purwakarta untuk bersilaturahmi dan sharing masalah kepenulisan.

Tentu saja kesempatan ini tidak boleh dibuang sia-sia. Mulai dari cerita-cerita tentang buku terbarunya Kang Yadi yg berjudul Goes To Pesantren, pengalaman kang Yadi sejak mulai menginjak dunia menulis, hingga berondongan pertanyaan untuk beliau dari kami semua.

Anggota FLP Purwakarta yang hadir hari itu memang hanya 4 orang ditambah 1 anggota baru yg bergabung tepat saat itu. awalnya semua malu-malu. Diam-diam. Senyum-senyum. Akhirnya ketawa-ketawa dan cairlah suasana. Obrolan mengalir dengan sendirinya. Read the rest of this entry »

Tinggalkan komentar »